Binotto, yang bergabung dengan Ferrari sebagai insinyur mesin pada 1995 sebelum mengepalai tim F1 mereka pada 2019, menyatakan mundur pada bulan lalu setelah membawa tim berlogo kuda jingkrak itu finis runner-up klasemen Formula 1 2022.
Pada awal masa jabatannya, Binotto mendapat tugas yang cukup berat untuk mengembalikan performa Ferrari yang jeblok. Hingga pada awal musim 2022, Ferrari muncul sebagai salah satu pesaing serius setelah mengamankan sejumlah kemenangan pada beberapa seri balapan awal.
Namun penampilan menjanjikan di awal tahun itu dinodai oleh sejumlah blunder strategi, reliabilitas mesin, hingga kesalahan para pebalap mereka sendiri.
Sementara tim rival Red Bull merebut dua gelar musim ini, dengan juara dunia dua kali Max Verstappen memecahkan rekor 15 kemenangan dalam satu musim.
Baca juga: Mattia Binotto mundur sebagai kepala tim Ferrari
Vasseur, yang membawa tim Alfa Romeo finis keenam pada klasemen konstruktor tahun ini dan menjadi hasil terbaik mereka selama sepuluh tahun terakhir, menjadi pilihan pertama Ferrari untuk menggantikan Binotto, mengonfirmasi rumor yang beredar sebelumnya.
Vasseur akan mengakhiri enam musim perjalanannya sebagai CEO dan kepala tim Sauber Motorsport, yang saat ini menyandang nama Alfa Romeo, dan akan mengemban tugas baru dari Ferrari yaitu mengakhiri dominasi Red Bull mulai Januari tahun depan.
Pria 54 tahun asal Prancis itu memiliki pengalaman lebih dari dua dekade di dunia balap, termasuk ketika bertugas di Renault saat musim 2016.
"Kami sangat senang menyambut Fred Vasseur ke Ferrari sebagai kepala tim kami," kata CEO Ferrari Benedetto Vigna, dalam laman resmi Ferrari.
"Sepanjang kariernya dia telah sukses mengombinasikan kekuatan teknisnya sebagai engineer terlatih dengan kemampuan yang konsisten untuk mengeluarkan yang terbaik dari para pebalap dan timnya.
"Pendekatan ini dan kepemimpinannya adalah apa yang kami perlukan untuk mendorong Ferrari ke depan dengan energi yang baru."
Vasseur memiliki reputasi dalam membina talenta baru, mengklaim dua gelar Formula 2 pada 2005 dan 2006 dengan calon juara dunia Nico Rosberg dan Lewis Hamilton.
Dia juga memiliki ikatan yang kuat dengan kategori junior yang memunculkan Charles Leclerc yang saat ini membalap di Ferrari.
Leclerc sempat memimpin klasemen F1 pada awal tahun ini sebelum sejumlah kesalahan dan blunder baik yang dilakukan oleh tim dan pebalap itu sendiri mencederai perjuangannya untuk gelar juara dunia. Pebalap Red Bull Max Verstappen mengklaim gelar untuk kedua kalinya secara beruntun pada tahun ini, sedangkan Leclerc finis runner-up di klasemen.
"Sebagai seseorang yang selalu memiliki hasrat seumur hidup untuk olahraga balap, bagi saya Ferrari selalu mewakili puncak dunia balap," kata Vasseur.
"Saya berharap dapat bekerja dengan tim yang berbakat dan bersemangat di Maranello untuk menghormati sejarah dan warisan Scuderia dan memberikan hasil yang baik bagi Tifosi kami di seluruh dunia."
Baca juga: Enam sprint race ramaikan Formula 1 2023
Baca juga: Grand Prix China dibatalkan untuk keempat kalinya karena COVID-19
Baca juga: Ricciardo resmi jadi pebalap ketiga Red Bull untuk 2023
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022